AKUNTASI DALAM KEGIATAN PERUSAHAAN
Identifikasi dan Pengukuran Data
Data yang relevan untuk
keputusan terdiri dari transaksi-transaksi dan kejadian dalam perusahaan. Kalau
berbicara tentang transaksi atau kejadian, maka hal tersebut akan selalu
berhubungan dengan tindakan yang telah diselesaikan, misalnya membeli barang.
Keinginan untuk membeli barang bukan merupakan transaksi, karena belum
dilaksanakan. Data yang telah diidentifikasikan ini kemudian diukur. Satuan
pengukur yang tepat dalam akuntansi adalah satuan uang (rupiah, dollar dan
lain-lain). Bagaimana dengan kegiatan perusahaan yang tidak dapat diukur dengan
uang, misalnya mengangkat pegawai? Dalam hal demikian, kegiatan tersebut tidak
dapat diklasifikasikan sebagai transaksi akuntansi(accounting transaction) dank arena itu tidak diproses lebih lanjut
dalam akuntansi.
Proses dan Pelaporan
Proses
dan pelaporan data mencakup kegiatan pencatatan, penggolongan dan
pengikthisaran. Pencatatan (recording)
transaksi dapat dilakukan dengan berbagai cara, misalnya ditulis dengan pensil
atau pena, membuat lubang pada kartu pons (punch
card) atau member tanda-tanda tertentu. Pencatatan transaksi perusahaan
sekaligus digolong-golongkan dalam kelompok atau kategori yang berhubungan.
Penggolongan (classifying) transaksi
penting agar penyajian dapat diringkaskan. Contoh dari penggolongan transaksi
adalah apabila semua pengeluaran untuk gaji dikelompokkan kedalam suatu pos
penyajian, misalnya biaya gaji. Pengikthisaran (summarizing) adalah menyajikan informasi yang telah
digolong-golongkan ke dalam bentuk laporan seperti diinginkan pemakai.
Laporan Akuntansi
Laporan akuntansi(accounting report) yang dihasilkan oleh
suatu system akuntansi banyak macam ragamnya. Jenis laporan yang dihasilkan
tergantung pada pihak-pihak yang akan menggunakan laporan tersbut. Salah satu
yang utama adalah laporan keuangan (financial
statement). Disamping laporan keuangan, banyak laporan-laporan lain yang
dikeluarkan, misalnya laporan untuk pajak dalam bentuk Surat Pemberitahuan
Tahunan(SPT) pajak, laporan-laporan kepada badan-badan Pemerintah (seperti misalnya Bapepam atau
BKPM) dan laporan-laporan khusus untuk manajemen perusahaan sendiri. \
Analisa dan Iterpretasi
Agar berguna dalam proses
pengambilan keputusan, laporan akuntansi perlu dianalisa dan diintepretasikan.
Analisa laporan keuangan (Financial
statement analysis) pada hakekatnya adalah menghubungkan angka-angka yang
terdapat dalam laporan keuangan dengan angka lain atau menjelaskan arah
perubahan (trend) nya. Angka-angka
dalam laporan keuangan akan menjadi sedikit artinya kalau dilihat secara
sendiri-sendiri. Meraka baru berarti apabila dihubungkan dengan angka lain atu
dilihat arah perubahan (trend) nya.
Misalnya apabila orang mengatakan bahwa perusahaannya memperoleh laba sebesar
Rp. 4 milyar), maka hubungan tadi (laba merupakan 4% dari penjualan) akan lebih
bermanfaat dalam proses pengambilan keputusan. Apalagi kalau angka laba yang
telah dinyatakan dalam prosentase terhadap penjualan ini dibandingkan dengan
angka yang sama tahun lalu (anggaplah misalnya bahwa prosentase laba terhadap
penjualan tahun lalu adalah 8%). Mengetahui arah perubahan (trend) laba
perusahaan dari 8% tahun lalu menjadi 4% tahun sekarang lebih bermanfaat lagi
dalam proses pengambilan keputusan.
Intepretasi laporan
keuangan (Financial statement
interpretation) menghubungkan angka-angka yang terdapat dalam laporan
keuangan, termasuk hasil analisanya, dengan keputusan usaha yang akan diambil.
Dari hubungan ini akan dapat dilakukan penilaian terhadap perusahaan yang
bersangkutan sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa perusahaan sedang
mengalami perkembangan yang kurang baik. Keputusan perlu diambil untuk mencegah
penurunan yang lebih lanjut, misalnya mengadakan promosi besar-besaran. Perlu
dicatat bahwa walaupun informasi akuntansi sangat membantu dalam proses
pengambilan keputusan, namun pada umumnya suatu keputusan usaha tidak hanya
didasarkan atas informasi tersebut.
Pengertian Perusahaan
Perusahaan adalah suatu
organisasi yang didirikan oleh seseorang atau sekelompok orang atau badan lain
yang kegiatannya adalah melakukan produksi dan distribusi guna memenuhi
kebutuhan ekonomis manusia. Diantara kebutuhan ekonomis manusia adalah pangan
sandang, papan dan kesenangan. Kegiatan produksi dan distribusi dilakukan
dengan menggabungkan berbagai factor produksi, yaitu alam (tanah, air, laut),
manusia (sebagai tenaga kerja) dan modal (uang, mesin-mesin, bangunan dan lain-lain).
Kegiatan produksi dan
distribusi pada umumnya dilakukan untuk memperoleh laba. Amun demikian, banyak
juga kegiatan produksi yang tidak bertujuan mencari laba, misalnya yayasan
social, keagamaan dan lain-lain. Hasil suatu produksi dapat berupa barang atau
jasa. Pembahasandalam buku ini adalah perusahaan yang terutama bertujuan memperoleh laba.
Bentuk Badan Usaha dan Jenis Perusahaan
Apabila seseorang atau
sekelompok orang ingin mendirikan perusahaan, ada dua hal yang perlu
diputuskan. Yaitu, dalam bidang dan wadah apa perusahaan akan didirikan.
Pertanyaan tentang bidang usaha berkaitan dengan jenis perusahaan. Ini
berhubungan dengan produksi yang ingin dihasilkan. Pilihan ditentukan,
diantaranya oleh kemampuan manajemen dan besarnya kebutuhan masyarakat akan
hasil produksi tersebut. Apabila didasarkan atas kegiatan utama yang
dijalankan, secara garis besar jenis perusahaan dapat digolongkan menjadi : (a)
perusahaan jasa; (b) perusahaan dagang, dan (c) perusahaan pabrik (manufaktur).
Perusahaan jasa adalah
perusahaan yang kegiatannya menjual jasa. Contoh dari perusahaan macam ini
adalah kantor akuntan, pengacara, tukang cuckur dan lain-lain. Kelompok kedua
adalah perusahaan dagang, yaitu perusahaan yang kegiatannya membeli barang jadi
dan menjualnya kembali tanpa melakukan pengolahan lagi. Contohnya adalah
dealer, toko-toko kelontong, toko serba ada dan lain-lain. Perusahaan pabrik
(manufaktur) adalah perusahaan yang kegiatannya mengolah bahan baku menjadi
barang jadi dan kemudian menjual barang jadi tersebut. Contoh dari kelompok ini
adalah pabrik sepatu, pabrik roti dan lain-lain.
Masalah wadah usaha
bersangkutan dengan bentuk badan usaha yang dipilih. Bentuk badan usaha yang
utama adalah : (a) perusahaan perseorangan; (b) Persekutuan (firma dan CV); (c)
Perseroan terbatas. Perusahaan perseorangan adalah perusahaan yang dimiliki
seluruhnya oleh perorangan. Persekutuan adalah perusahaan yang dimiliki oleh
dua orang atau lebih menurut suatu perjanjian tertentu diantara meraka.
Perseroan terbatas adalah badan hukum terpisah yang dibentuk berdasarkan hukum,
dimana pemiliknya dibagi dalam saham-saham. Ketiga bentuk badan usaha tersebut
merupakan badan usaha swasta. Artinya didirikan oleh orang atau badan-badan
swasta.
Perekonomian Indonesia
disokong oleh tiga pilar pelaku ekonomi, yaitu swasta, koprasi dan badan usaha
milik Negara. Koperasi adalah kumpulan dari orang-orang atau badan hukum
koperasi untuk melakukan usaha bersama berdasarkan azas kekeluargaan. Badan
usaha milik Negara dapat berbentuk persero, perum dan perusahaan jawatan.
Perbedaan utama antara bentuk-bentuk perusahaan tadi, dipandang dari sudut akuntansi
adalah dalam hal sifat pemilikan serta hak-hak dan kewajiban hukum dari
masing-masing organisasi tersebut.
Kegiatan Perusahaan
Apabila seorang atau
sekelompok orang memutuskan untuk melakukan usaha, maka berarti bahwa ia
(mereka) telah bersedia mengikatkan sebagaian sumber daya yang ia (mereka)
miliki, untuk dipakai dalam perusahaan guna mencapai tujuannya. Pengikatan
sumber daya ini, misalnya dalam bentuk penyetoran uang untuk modal. Tujuan
seseorang atau sekelompok orang melakukan usaha adalah agar modal yang ia
(mereka) tanamkan dalam perusahaan itu berkembang. Daris egi perusahaan tujuan
para penanam modal tadi diterjemahkan dalam bentuk laba. Tetapi dasmping laba,
perusahaan juga harus menjaga agar tetap solvable (solvent), artinya selalu
tersedia uang tunai untuk memenuhi kewajiban-kewajibannya pada saat jatuh
temapo. Dosamping kedua tujuan tersebut diatas, perusahaan dalam masyarakat
yang semakin maju dan kompleks ini, juga dituntut untuk memperhatikan hal-hal
lain, seperti misalnya dalam hal tanggung jawab social, tanggungjawab
lingkungan dan lain-lain.
Untuk mencapai tujuan
tersebut diatas, perusahaan harus menggunakan modal yang diterima dari para
penanam (yang menjadi pemilik) untuk melakukan usaha. Apabila jumlah yang
diterima dari par pemilik masih kurang, maka perusahaan dapat meminjam dari
pihak luar (misalnya bank). Melakukan usaha dilaksanakan oleh perusahaan dengan
jalan menjual barang-barang atau jasa, sedangkan barang-barang yang dijual tadi
dapat dibeli dari perusahaan perlu mempunyai sarana (aktiva produksi), misalnya
perusahaan membuat sepatu harus mempunyai pabrik, tukang cukur harus mempunya
tempat dan peralatan untuk mencukur dan lain-lain. Disamping aktiva produksi,
untuk menghasilkan barang atau jasa diperlukan pengorbanan lain misalnya
pemakaian tenaga kerja dan jasa pihak ke tiga. Pengorbanan ini menimbulkan
biaya, misalnya biaya gaji untuk pemakaian tenaga kerja. Berbagai biaya kantor
merupakan pemakaian jasa pihak ke tiga, misalnya pemakaian listrik, telepon,
air dan lain-lain. Hasil penjualan barang-barang dan jasa, pada akhirnya akan
diterima dalam bentuk uang tunai, yang sebagaian diputarkan kembali untuk
menghasilkan barang-barang dan jasa dan sebagaian lain dikembalikan kepada
kreditur dan pemilik. Siklus kegiatan seperti yang telah dijelaskan diatas, secara
ringkas dapat digambarkan seperti terlihat dalam Gambar 2 -1.
Kegiatan Perusahaan dan Akuntansi
Dari uaraian tersebut
diatas dapat dilihat bahwa kegiatan perusahaan meliputi suatu arus perputaran
dana. Dana diperoleh dari pemilik dan kreditur, digunakan untuk melakukan usaha
yang pada akhirnya diterima dalam bentuk dana lagi. Kemudian dana ini sebagaian
diputarkan kembali untuk melakukan usaha dan sebagaian lain dikembalikan kepada
pemilik dan kreditur.
Semua kegiatan-kegiatan
tersebut diatas, akan tercermin dalam transaksi dan kejadian-kejadian yang
perlu dicatat serta dilaporkan.
Akuntansi mempunyai peran penting
dalam proses pencatatan dan pelaporan tersebut. Untuk menggambarkan hubungan
antara kegiatan perusahaan serta catatan yang dapat dibuat. Kegiatan-kegiatan
yang yang digunakan sebagai contoh mengikuti siklus seperti terlihat dalam Gambar
terima kasi banyak ya min. artikel ini sangat berguna dan berfungsi bagi orang orang yang belum mengerti seperti saya , teruslah berkarya ya min ^^ semoga anda sukses dan sehat selalu ya min
ReplyDeletejangan lupa juga kunjungi website saya di :
bandarq terpercaya
terima kasih salam hormat
terimakasih, artikel bermanfaat
ReplyDeleteterimakasih, artikel bermanfaat
ReplyDelete