Monday, February 26, 2018

Pengaruh Penggunaan Aplikasi Gojek Terhadap Transportas

PENGARUH PENGGUNAAN APLIKASI GOJEK TERHADAP TRANSPORTASI

BAB I
PENDAHULUAN


1.1 Latar Belakang

Tranportasi merupakan alat yang membantu manusia dalam berbagai kegiatan sehari-hari dalam mencapai tujuan ke suatu tempat. Transportasi dapat berupa mobil pribadi, taxi, angkutan umum, kereta api, kapal laut bahkan pesawat terbang. Dan berbagai alat transportasi tersebut merupakan hasil dari pemikiran akal manusia dalam mempermudah seseorang mencapai tujuan yang jaraknya jauh dengan waktu yang relative lebih singkat atau cepat.



Saat ini alat transportasi yang banyak dipakai masyarakat adalah angkutan umum. Alat transportasi ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan oleh masyarakat terutama bagi yang tidak memiliki kendaraan pribadi dan juga karena tarif angkutan umum cenderung murah. Keberadaan angkutan umum sangat dibutuhkan tetapi apabila tidak ditangani dengan baik dan benar akan menjadi masalah bagi kehidupan kota. Seiring dengan pertumbuhan permintaan pelayanan transportasi untuk mendukung kegiatan masyarakat kota yang berkembang dengan sangat cepat, jumlah kendaraan angkutan umum dari waktu kewaktu terus bertambah, sehingga penyediaan dan permintaan akan kebutuhan angkutan umum harus dipenuhi agar berjalan dengan baik.

Di Indonesia keberadaan angkutan umum merupakan sesuatu sangat penting dalam kehidupan masyarakat. Karena kebutuhan masyarakat Indonesia akan transportasi sangat tinggi maka diperlukan moda transportasi angkutan umum yang bisa menjangkau masyarakat dimana saja. Salah satu solusi untuk menyelesaikan permasalahan tersebut adalah dengan penggunaan transportasi online.

Dengan berkembangnya teknologi di era globalisasi ini, transportaspun ikut mengalami kemajuan dengan penggunaan aplikasi pada pemesaan moda transportasi. Saat ini sedang digencarkan dengan munculnya transportasi berbasis aplikasi atau biasa disebut dengan transportasi online. Transportasi online merupakan transportasi yang memanfaatkan aplikasi sebagai media pemesanan untuk memudahkan konsumen dalam hal pemenuhan kebutuhan transportasi.

Salah satu transportasi online yang saat ini berkembang di Indonesia adalah Gojek. Pada tahun 2011, berdiri perusahaan transportasi online bernama PT. Gojek Indonesia. Gojek merupakan transportasi online berupa sepeda motor seperti ojek, namun pemesanannya menggunakan aplikasi yang digunakan lewat handphone. Berdasarkan uraian di atas, maka dirasa perlu diadakan suatu penelitian mengenai pengaruh penggunaan aplikasi Gojek terhadap tranportasi.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan pemaparan latar belakang di atas, maka dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana pengaruh penggunaan aplikasi Gojek?

2. Apa dampak yang ditimbulkan penggunaan aplikasi Gojek terhadap transportasi?
1.3 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah:

1. Menjelaskan pengaruh penggunaan aplikasi Gojek.

2. Menjelaskan mengenai dampak yang ditimbulkan penggunaan aplikasi Gojek terhadap transportasi.

1.4 Manfaat Penulisan

Manfaat yang dapat diperoleh dari penulisan makalah ini adalah:

1) Menambah pengetahuan bagi penulis tentang transportasi online yang berkembang saat ini.

2) Dapat memberikan kenyamanan bagi masyarakat pengguna transportasi online.

3) Sebagai masukan dan bahan pertimbangan bagi instansi terkait dan operator angkutan umum berkaitan dengan transportasi online.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1     Pengertian Transportasi

Transportasi adalah suatu proses atau cara memindahkan orang, barang, atau orang dan barang dari suatu tempat ke tempat yang lain dengan sarana atau alat tertentu baik dalam bentuk sederhana maupun dalam bentuk yang lebih lengkap dan mutakhir serta mengikuti persyaratan keamanan, ekonomis, dan efisien. Definisi transportasi menurut beberapa ahli adalah sebagai berikut:
  1. Menurut Morlok (1978), transportasi didefinisikan sebagai kegiatan memindahkan atau mengangkut sesuatu dari suatu tempat ketempat lain.
  2. Menurut Steenbrink (1974), transportasi adalah perpindahan orang atau barang dengan menggunakan alat atau kendaraan dari dan ke tempat-tempat yang terpisah secara geografis.
  3. Menurut H.S. Djajoesman (1976), transportasi adalah pemindahan orang dan/atau barang dari satu tempat ketempat lain dengan atau tanpa alat untuk memenuhi kebutuhan menurut tempat dan waktu dengan mengindahkan persyaratan aman, lancar, tertib, nyaman dan efisien.
  4. Menurut Nasution (1996), transportasi diartikan sebagai pemindahan barang dan manusia dari tempat asal ketempat tujuan.
            Transportasi manusia atau barang biasanya bukanlah merupakan tujuan akhir, oleh karena itu permintaan akan jasa transportasi dapat disebut sebagai permintaan turunan (derived demand) yang timbul akibat adanya permintaan akan komoditas atau jasa lainnya. Dengan demikian permintaan akan transportasi baru akan ada apabila terdapat faktor-faktor pendorongnya. Permintaan jasa transportasi tidak berdiri sendiri, melainkan tersembunyi dibalik kepentingan yang lain (Morlok, 1984).
            Pada dasarnya permintaan transportasi diakibatkan oleh hal-hal berikut (Nasution, 2004):
  1. Kebutuhan manusia untuk berpergian dari lokasi lain dengan tujuan mengambil bagian di dalam suatu kegiatan, misalnya bekerja, berbelanja, ke sekolah, dan lain- lain.
  2. Kebutuhan transportasi barang untuk dapat digunakan atau dikonsumsi di lokasi lain.
            Secara garis besar, transportasi dibedakan menjadi 3 yaitu: transportasi darat, air, dan udara. Pemilihan penggunaan moda transportasi tergantung dan ditentukan oleh beberapa faktor, yaitu dari segi pelayanan, keandalan dalam bergerak, keselamatan dalam perjalanan, biaya, jarak tempuh, kecepatan gerak, keandalan, keperluan, fleksibilitas, tingkat populasi, penggunaan bahan bakar, dan lain sebagainya.
            Masing-masing moda transportasi menurut Djoko Setijowarno dan Frazila (2001), memiliki ciri-ciri yang berlainan, yakni dalam hal:
  • Kecepatan, menunjukan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk bergerak antara dua lokasi.
  • Tersedianya pelayanan (availability of service), menyangkut kemampuan untuk menyelenggarakan hubungan antara dua lokasi.
  • Pengoperasian yang diandalkan (dependability of operation), menunjukkan perbedaan-perbedaan yang terjadi antara kenyataan dan jadwal yang ditentukan.
  • Kemampuan (capability), merupakan kemampuan untuk dapat menangani segala bentuk dan keperluan akan pengangkutan.
  • Frekuensi adalah banyaknya gerakan atau hubungan yang dijadwalkan. 

2.2     Pengertian Moda Transportasi Darat

Moda transportasi darat terdiri dari seluruh bentuk alat transportasi yang beroperasi di darat. Moda transportasi darat sering dianggap identik dengan moda transportasi jalan raya (Warpani, 1990). Moda transportasi darat terdiri dari berbagai varian jenis alat transportasi dengan ciri khusus. Menurut Miro (2012), transportasi darat dapat di klasifikasikan menjadi:
1.      Geografis Fisik, terdiri dari moda transportasi jalan rel, moda transportasi perairan daratan, moda transportasi khusus dari pipa dan kabel serta moda transportasi jalan raya.
2.      Geografis Administratif, terbagi atas transportasi dalam kota, transportasi desa, transportasi antar-kota dalam provinsi (AKDP), transportasi antar-kota antara-provinsi (AKAP) dan transportasi lintas batas antar-negara (internasional).
Berdasarkan komponen prasarana transportasi terdiri dari dua kelompok, yaitu:
·         Jalan yang berupa jalur gerak seperti jalan raya, jalan baja, jalan air, jalan udara, dan jalan khusus.
·         Terminal yang berupa suatu tempat pemberhentian alat transportasi guna menurunkan atau menaikkan penumpang dan barang seperti:
·         Terminal jalan raya (stasiun bus, halte bus, dan lain-lain).
·         Terminal jalan rel yaitu stasiun kereta api.
·         Terminal jalan khusus seperti gudang dan lain-lain.

2.3     Permintaan (demand) dan Penawaran (supply) Transportasi

2.3.1  Permintaan (demand) Transportasi

Permintaan akan perjalanan mempunyai keterkaitan yang besar dengan aktivitas yang ada dalam masyarakat. Permintaan jasa akan transportasi merupakan dasar yang penting dalam mengevaluasi perencanaan transportasi dan desain fasilitasnya. Semakin banyak dan pentingnya aktivitas yang ada maka tingkat akan kebutuhan perjalanan pun meningkat.

Pada dasarnya permintaan akan jasa transportasi merupakan cerminan akan kebutuhan transportasi dari pemakai sistem tersebut. Menurut Djoko Setijowarno dan Frazila (2001), pada dasarnya permintaan jasa transportasi diturunkan dari:
  1. Kebutuhan seseorang untuk berjalan dari suatu lokasi ke lokasi lainnya untuk melakukan suatu kegiatan.
  2. Permintaan akan angkutan barang tertentu agar tersedia tempat yang diinginkan.
Masyarakat sebagai faktor utama dalam melakukan kegiatan perjalanan selalu ingin agar permintaannya terpenuhi. Menurut White (1976), permintaan yang ada dari masyarakat akan pemenuhan kebutuhan transportasi dipengaruhi oleh pendapatan masing-masing orang, kesehatan, tujuan perjalanan, usia, jenis perjalanan yang ditawarkan, banyaknya penumpang (group/individual), dan perjalanan yang mendesak.
            Terpenuhinya permintaan akan kebutuhan transportasi ditimbulkan oleh ciri-ciri perjalanan yang mempengaruhi pemilihan moda, dimana masyarakat sebagai pengguna jasa transportasi dapat menggunakan moda yang ada. Faktor yang terdapat dalam ciri perjalanan yang dimaksud, yaitu:
  1. Jarak Perjalanan
Jarak perjalanan mempengaruhi orang dalam menenentukan pilihan moda. Makin dekat jarak tempuh, pada umumnya orang memilih moda yang paling praktis.
  1. Tujuan Perjalanan
Tujuan perjalanan mempunyai keterkaitan antara keinginan masing-masing orang dalam memilih moda yang diinginkan.
            Permintaan akan transportasi timbul dari perilaku manusia akan perpindahan manusia atau barang yang mempunyai ciri-ciri khusus. Ciri-ciri khusus tersebut bersifat tetap dan terjadi sepanjang waktu. Ciri-ciri tersebut mengalami jam-jam puncak pada pagi hari dimana orang-orang memulai aktivitas dan pada waktu sore hari ketika pulang dari tempat kerja. Tidak mengalami titik-titik puncak namun juga titik terendah pada hari-hari tertenrtu dalam setahun. Kebutuhan dan perilaku yang tetap ini menjadi dasar munculnya permintaan transportasi.

2.3.2 Penawaran (supply) Transportasi

Dalam pendekatan teori mikro ekonomi standar supply dan demand dikatakan berada pada kompetisi sempurna bila terdiri dari sejumlah besar pembeli dan penjual, dimana tidak ada satupun penjual ataupun pembeli yang dapat mempengaruhi secara disproposional harga dari barang demikian juga dalam hal transportasi. Dikatakan mencapai kompetisi sempurna bila tarif atau biaya transportasi tidak terpengaruh oleh pihak penumpang maupun penyedia sarana transportasi. Dalam hal ini dapat dikatakan bahwa supply dirasa cukup, bila permintaan terpenuhi tanpa adanya pengaruh dalam tarif perjalanan baik dari penyedia transportasi maupun penumpang.
Permintaan adalah suatu fungsi positif dari biaya. Realita yang banyak terjadi di transportasi ditawarkan pada tingkat harga tertentu sehingga penawaran akan transportasi sangat dipengaruhi oleh harga-harga yang terlibat, misalnya: biaya terminal (terminal cost) dan biaya pergerakan (movement cost).
Ada kecenderungan bahwa semakin meningkatnya permintaan perjalanan yang memperbesar volume perjalanan akan memperbesar tarif perjalanan. Meningkatnya volume perjalanan akan mengakibatkan antrian jadwal perjalanan, waktu pengambilan dan penurunan penumpang, kepadatan lalu lintas dan lainnya. Sebagai akibat lebih lanjut dari meningkatnya waktu perjalanan adalah meningkatnya tarif perjalanan akibat peningkatan bahan bakar yang dibutuhkan.

Penawaran jasa transportasi meliputi tingkat pelayanan dan harga yang bertitik tolak pada pandangan bahwa kenaikan harga mengakibatkan meningkatnya jumlah yang dihasilkan dan ditawarkan untuk dijual. Tingkat pelayanan transportasi berhubungan erat dengan volume, seperti halnya dengan penetapan harga. Berkaitan dengan pelayanan angkutan orang, menurut Marvin (1979) ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi hal diatas, diantaranya kecepatan, keselamatan, frekuensi, keteraturan, kapasitas, kelengkapan, harga yang terjangkau, pertanggungjawaban, dan kenyamanan.

2.4     Angkutan Umum

2.4.1 Pengertian Angkutan Umum

Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 41 tahun 1993 tentang Angkutan Jalan dijelaskan angkutan adalah pemindahan orang dan atau barang dari satu tempat ke tempat lain dengan menggunakan kendaraan. Sedangkan kendaraan umum atau angkutan umum adalah setiap kendaraan bermotor yang disediakan untuk dipergunakan oleh umum dengan dipungut bayaran. Pengangkutan orang dengan kendaraan umum dilakukan dengan menggunakan mobil bus atau mobil penumpang dilayani dengan trayek tetap atau teratur dan tidak dalam trayek.
Tujuan utama keberadaan angkutan umum penumpang adalah menyelenggarakan pelayanan angkutan yang baik dan layak bagi masyarakat. Ukuran pelayanan yang baik adalah pelayanan yang aman, cepat, murah, dan nyaman. Selain itu, keberadaan angkutan umum penumpang juga membuka lapangan kerja. Ditinjau dengan kacamata perlalu- lintasan, keberadaan angkutan umum penumpang mengandung arti pengurangan volume lalu lintas kendaraan pribadi, hal ini dimungkinkan karena angkutan umum penumpang bersifat angkutan massal sehingga biaya angkut dapat dibebankan kepada lebih banyak orang atau penumpang. Banyaknya penumpang menyebabkan biaya penumpang dapat ditekan serendah mungkin (Warpani, 1990).

2.4.2  Jenis Angkutan Umum

Berdasarkan Undang- Undang No. 14 tahun 1992 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, menyebutkan bahwa pelayanan angkutan orang dengan kendaraan umum terdiri dari:
  • Angkutan antar kota yang merupakan pemindahan orang dari suatu kota ke kota lain.
  • Angkutan kota yang merupakan pemindahan orang dari suatu kota ke kota lain.
  • Angkutan perdesaan yang merupakan pemindahan orang dalam dan atau antar wilayah perdesaan.
  • Angkutan lintas batas negara yang merupakan angkutan orang yang melalui lintas batas negara lain.  

2.4.3  Kualitas Kinerja Operasi Angkutan Umum

Asikin, Zainal (1990) menjelaskan bahwa pengaturan bus merupakan usaha untuk menciptakan pergerakan yang teratur, cepat, dan tepat dan memberikan manfaat kepada semua pihak. Beberapa faktor yang mempengaruhi kualitas operasi antara lain:

  1. Faktor okupansi bus (load faktor).
Faktor okupansi adalah perbandingan antara jumlah penumpang dengan kapasitas tempat duduk yang yang tersedia didalam bus. Faktor okupansi 125% artinya jumlah penumpang yang berdiri 25% dari tempat duduk yang tersedia dan faktor okupansi 100% berarti tidak ada penumpang yang berdiri dan semua tempat duduk terisi. Faktor ini diperlukan untuk menentukan aksesbilitas yang diberikan dan memberikan gambaran reabilitas dari transportasi perkotaan. Pada jam – jam sibuk faktor okupansi dapat melebihi batas – batas yang diinginkan, maka frekuensi pelayanan dan kapasitas bus juga harus meningkat. 

  1. Reabilitas.
Reabilitas atau keandalan adalah faktor utama kepercayaan masyarakat akan pelayanan angkutan umum. Istilah ini digunakan untuk satu ketataan bus – bus pada jadwal yang telah ditentukan sebelumnya. Reabilitas ditunjukan dengan presentase bus akan datang tepat waktu pada suatu tempat henti terhadap total jumlah kedatangan. Sebelum bus tepat waktu jika bus tersebut tiba dalam interval waktu yang telah dijadwalkan, standar waktu terlambat awal datang antara 0 – 5 menit.
  1. Kenyamanan, keamanan dan keselamatan.
Aspek yang harus betul-betul dipertimbangkan adalah kenyamanan yang diterima oleh pengguna, yang diasumsikan dengan pengaturan tempat duduk, kemudahan bergerak dalam bus, diturunkan ditempat henti bus, kenyamanan mengendarai, kemudahan naik turun bus serta kondisi kebersihan bus.
  1. Panjang trayek.
Trayek sedapat mungkin melalui lintasan yang terpendek dengan kata lain menghindari lintasan yang dibelok-belokan, sehingga menimbulkan kesan pada penumpang bahwa mereka tidak membuang-buang waktu. Panjang trayek angkutan kota agar dibatasi tidak terlalu jauh, maksimal antara 2 – 2,25 jam perjalanan pulang pergi.


  1. Lama perjalanan.
Lama perjalanan ke dan dari tempat tujuan setiap hari, rata-rata 1 – 1,5 jam, dan maksimal 2 – 3 jam. Waktu perjalanan penumpang rata – rata pada saat melakukan penyimpangan harus tidak melebihi 25% dari waktu perjalanan kalau tidak melakukan penyimpangan terhadap lintasan pendek.

2.5     Fungsi Dan Manfaat Transportasi

Menurut Utamo, transportasi memiliki fungsi dan manfaat yang terklasifikasi menjadi beberapa bagian penting. Transportasi memiliki fungsi yang terbagi menjadi dua yaitu melancarkan arus barang dan manusia dan menunjang perkembangan pembangunan (the promoting sector).
Manfaat transportasi menjadi tiga klasifikasi yaitu:


A. Manfaat Ekonomi

Kegiatan ekonomi bertujuan memenuhi kebutuhan manusia dengan menciptakan manfaat. Transportasi adalah salah satu jenis kegiatan yang menyangkut peningkatan kebutuhan manusia dengan mengubah letak geografis barang dan orang sehingga akan menimbulkan adanya transaksi.

B. Manfaat Sosial

Transportasi menyediakan berbagai kemudahan, diantaranya

   a. pelayanan untuk perorangan atau kelompok,

   b. pertukaran atau penyampaian informasi,

   c. Perjalanan untuk bersantai,

   d. Memendekkan jarak,

   e. Memencarkan penduduk / transmigrasi penduduk.

C. Manfaat Politis

Transportasi menciptakan persatuan, pelayanan lebih luas, keamanan negara, mengatasi bencana, dll.

D. Manfaat Kewilayahan

Memenuhi kebutuhan penduduk di kota, desa, atau pedalaman.

2.6     Moda Transportasi Online

Transportasi online merupakan moda transportasi yang menggunakan handphone dalam pemesanannya. Dalam kehidupan sehari – hari, transportasi online ini menggunakan moda transportasi mobil ataupun motor pribadi. Dalam pemesanannya diperlukan aplikasi yang sudah terinstal didalam handphone pengguna. Aplikasi tersebut dapat memudahkan masyarakan pengguna moda transportasi online karena pengguna dapat melihat estimasi tarif dari perjalanan yang akan dilakukan.

BAB III PEMBAHASAN

3.1       Moda Transportasi Gojek

            Gojek merupakan moda transportasi online yang berkembang di Indonesia saat ini. PT. Gojek Indonesia merupakan sebuah perusahaan swasta penyedia jasa berbasis teknologi yang bermitra dengan pengendara ojek di beberapa kota di Indonesia, diantaranya Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Bandung, Bali dan Surabaya. Perusahaan transportasi online ini berdiri pada tahun 2011. Sistem manajemen dan operasional Gojek adalah dengan memadukan teknologi modern startup. Setiap driver Gojek menggunakan handphone Android dengan aplikasi dan GPS yang selalu aktif, ketika pelanggan memesan jasa melalui aplikasi Gojek, dalam posisi radius 3 km, panggilan tersebut akan menggetarkan handphone driver yang tersambung sampai pada akhirnya pemesanan tersebut dipenuhi.

3.2       Fungsi Dan Manfaat Gojek

Kemudahan yang ditawarkan oleh PT. Gojek Indonesia dalam memenuhi kebutuhan transportasi memberikan dampak yang signifikan di beberapa wilayah di Indonesia. Beberapa efek positif yang diberikan Gojek pada masyarakat adalah biaya transportasi yang cenderung hemat, efisiensi waktu perjalanan, pemesanan yang mudah dan praktis, keamanan yang terjaga saat menjadi penumpang, dan mendapat pelayanan yang sopan.

3.3       Dampak Transportasi Gojek

         

Dengan adanya moda transportasi online berupa gojek ini maka akan timbul dampak – dampak positif, yaitu:

a. Aman, karena setiap driver dan konsumen Go-Jek harus melakukan registrasi terlebih dahulu. Sehingga jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, semua dapat dilacak dengan mudah.

b. Transparan, karena ojek Go-Jek menggunakan argometer dan bisa mencetak slip bukti transaksi.

c. Efektif serta efisien bagi konsumen maupun driver.

d. Dari sisi perusahaan, tidak perlu mengeluarkan biaya lebih untuk membayar pajak. Karena menurut Undang-Undang, ojek adalah moda transportasi ilegal. Berdasarkan Undang-Undang, suatu moda transportasi angkutan publik itu minimal harus beroda tiga. Karena ojek tidak diatur dalam Undang-Undang, sehingga tidak aturan tentang pajak yang wajib dikeluarkan.

e. Dari sisi driver, mendapatkan bagi hasil 80% dari penghasilan kotor. Karena itulah mengapa driver Go-Jek dapat berpenghasilan besih kurang lebih 6-8 juta per bulan. Hal tersebut membuat banyak orang, baik yang sudah bekerja baik yang pengangguran berbondong-bondong mendaftar untuk dapat menjadi driver Go-Jek. Sehingga kelebihan Go-Jek selanjutnya adalah:

f. Menciptakan lapangan pekerjaan dengan penghasilan yang menggiurkan untuk mereka yang memiliki motor.

Namun dibalik kelebihan-kelebihan diatas, Go-Jek juga harus menyadari dua kekurangan yang bisa saja mengancam bisnis mereka, yaitu:
a.       Karena tidak adanya Undang-Undang yang mengatur praktik per-ojekan, maka tidak ada pajak yang harus dibayarkan. Pajak yang dimaksud berupa pajak mendirikan usaha. Dengan tidak adanya pajak tersebut, biaya masuk industri menjadi cost-less sehingga dapat merangsang para pesaing untuk masuk kedalam bisnis yang sama. Bisa dikatakan barriers of entry nya kecil. Pemain baru yang menyadari hal ini pun sudah mulai berdatangan, sebut saja Blu-Ojek dan yang lainnya.
b.      Kekurangan kedua adalah masalah privasi. Di portal berita online disebutkan ada konsumen Go-Jek yang diteror oleh Driver karena konsumen tersebut memberikan review atau testimoni yang buruk kepada driver yang bersangkutan. Teror tersebut bisa saja berubah menjadi kenyataan karena driver Go-Jek yang bersangkutan sudah mengetahui nomor handphone serta alamat rumah konsumen yang memesan tadi.

3.3       Peranan Transportasi Gojek

3.3.1    Kondisi Sebelum Adanya Transportasi Gojek

a. Kurangnya pilihan moda transportasi yang dapat menjangkau masyarakat hingga dalam kota (gang-gang). Sehingga masyarakat lebih memilih untuk menggunakan kendaraan pribadi agar cepat sampai tujuan.

b. Untuk menaikin kendaraan umum, masyarakat harus menunggu angkutan dipinggir jalan yang datangnya tidak pasti, ataupun harus menunggu bus pada halte – halte yang ditentukan. Jika ingin menaiki taxi masyarakat harus menelfon taxi tersebut terlebih dahulu.

c. Apabila taxi, pada saat dalam perjalanan terjadi kemacetan, maka argometer tersebut akan tetap berjalan.

3.3.2    Kondisi Setelah Adanya Transportasi Gojek

a.       Mengurangi kemacetan yang ada.

Dengan adanya aplikasi gojek, maka kemacetan akan berkurang, karena pemakaian kendaraan pribadi akan berkurang.

b. Penggunaan aplikasi dalam pemesanan gojek.

Transportasi gojek memberikan kemudahan bagi para pengguna dalam hal pemesanan gojek. Dikarenakan mereka hanya perlu mengunduh aplikasi gojek lalu memesan gojek tersebut dari handphone pengguna.

c. Tarif yang lebih murah dibandingkan argometer taxi.

Pada transportasi gojek ini, tarif yang ditawarkan pada konsumen cenderung lebih murah, karena pada gojek tidak menggunakan argometer seperti taxi. Jika menggunakan taxi, apabila pada saat dalam perjalanan terjadi kemacetan, maka argometer tersebut akan tetap berjalan. Sedangkan apabila kita menggunakan gojek, tarif yang akan dibayar sudah ditetapkan pada saat pemesanan, sehingga tidak terpengaruh oleh kemacetan.

d. Dapat menjangkau pelanggan dimana saja

Gojek dapat menerima pesanan pelanggan yang berada dimana saja. Karena pada aplikasi gojek sudah terdapat google maps, sehingga lokasi pelanggan akan dapat ditemukan dengan mudah.

e. Dapat mengetahui posisi gojek setelah pemesanan

Setelah melakukan pemesanan, pelanggan gojek dapat mengetahui posisi driver gojek pada aplikasi tersebut. Sehingga memudahkan pelanggan mengestimasikan kapan driver tersebut sampai.











No comments:

Post a Comment