Saturday, February 3, 2018

Gambaran Umum Akuntansi

Pengertian Akuntansi
American Accounting Association mendefinisikan akuntansi sebagai "proses mengidentifikasikan, mengukur dan melaporkan informasi ekonomi, untuk memungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang jelas dan tegas mereka yang menggunakan informasi tersebut”
Definisi ini mengadung beberapa pengertian, yakni :
1.      Bahwa akuntansi merupakan proses yang terdiri dari identifikasi, pengukuran dan pelaporan informasi ekonomi. (Bagian ini menjelaskan tentang kegiatan akuntansi).
2.      Bahwa informasi ekonomi yang dihasilkan oleh akuntansi diharapkan berguna dalam penilaian dan pengambilan keputusan mengenai kesatuan usaha yang bersangkutan (Segi kegunaan dari akuntansi).


Tujuan utama akuntansi adalah menyajikan informasi ekonomi (economic information) dari suatu kesatuan ekonomi (economic entity) kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Dalam buku ini yang dimaksud dengan kesatuan ekonomi adalah badan usaha (business enterprise). Informasi ekonomi yang dihasilkan oleh akuntansi berguna bagi pihak-pihak didalam perusahaan itu sendiri maupun pihak-pihak diluar perusahaan.

Untuk menghasilkan informasi ekonomi, perusahaan perlu menciptakan suatu metode pencatatan, penggolongan, analisa dan pengendalian transaksi serta kegiatan-kegiatan keuangan, kemudian melaporkan hasilnya. Kegiatan akuntansi meliputi :
1.      Pengidentifikasian dan pengukuran data yang relevan untuk suatu pengambilan keputusan.
2.      Pemrosesan data yang bersangkutan kemudian pelaporan informasi yang dihasilkan
3.      Pengkomunikasian informasi kepada pemakai laporan.
Kegiatan-kegiatan tadi perlu dirangkaikan dalam suatu system yang disebut sitem akuntansi.





Pemakai Informasi Akuntansi

Kegunaan informasi akuntansi telah diuraikan secara ringkas dalam bagian permulaan bab ini. Juga telah disebutkan pihak yang memerlukan informasi akuntansi, yang dapat berasal dari dalam maupun di luar perusahaan.
Akuntansi menyediakan cara untuk mengumpulkan data ekonomis dan melaporkannya kepada bermacam-macam individu dan pihak-pihak yang berkepentingan. Pemnilik dan calon pemilik dari suatu perusahaan perlu mengetahui bagaimana keadaan keuangan perusahaan dan prospeknya di masa dating. Bagi pemilik informasi itu dapat digunakan untuk memutuskan apakah ia akan tetap mempertahankan kepemilikannya diperusahaan itu, atau menjualnya dan kemudian menanamkan modalnya ditempat lain. Bagi calon pemilik untuk memutuskan apakah ia akan menanamkan modalnya diperusahaan tersebut.
Pihak kreditur (misalnya bank) ingin mengetahui perkembangan perusahaan setelah pinjaman diberikan. Ia harus selalu menilai kemampuan perusahaan mengembalikan pinjaman untuk memutuskan apakah harus member tambahan pinjaman atau menarik pinjaman yang telah diberikan. Bagi calon kreditur, informasi tentang perusahaan diperlukan untuk menilai risiko yang akan terjadi sebelum pinjaman diputuskan untuk diberikan. 
Badan-badan pemerintah sangat berkenan dengan kegiatan keuangan perusahaan untuk tujuan-tujuan pajak dan pengaturan-pengaturannya. Kantor pajak berkepentingan terhadap informasi akuntansi perusahaan untuk memeriksa kebenaran jumlah pajak yang dilaporkan. Pegawai dan serikat pekerjanya sangat tertarik mengenai stabilitas dan profitabilitas perusahaan yang mempekerjakannya.
Pihak yang sangat tergantung dan paling banyak berhubungan dengan hasil akhir akuntansi adalah mereka yang diberi tanggung jawab untuk melaksanakan kegiatan perusahaan. Kadang-kadang mereka, secara keseluruhan disebut sebagai manajemen (management) perusahaan. Jenis informasi yang dibutuhkan untuk tiap-tiap manajemen perusahaan berbeda sesuai dengan besarnya perusahaan. Management serbuah perusahaan kecil mungkin hanya membutuhkan informasi akuntansi yang sedikit saja. Semakin besar perusahaan, semakin sedikit kesempatan manajemen perusahaan untuk berhubungan langsung dengan kegiatan sehari-hari. Tetapi, walaupun demikian, ia harus mendapatkan informasi yang tepat pada waktunya mengenai bermacam-macam aspek yang terdapat dalam perusahaan itu.
Informasi yang relevan untuk satu pihak mungkin menjadi tidak relevan bagi pihak lain. Tetapi, kelompok-kelompok yang membutuhkan informasi akuntansi dapat diidentifikasikan. Informasi yang relevan juga dapat ditentukan. Jika kedua hal tersebut telah diketahui, seorang akuntan dapat menciptakan kerangka system informasi yang diperlukan untuk membantu setiap kelompok tersebut dalam membuat penilaian dan keputusan yang berhubungan dengan tindakan-tindakan di masa mendatang.


Hubungan dengan Bidang-bidang Lain

Mereka yang bekerja di bagian keuangan, produksi, pemasaran kepegawaian dan direksi tidak perlu seorang ahli dalam bidang akuntansi. Tetapi efektivitas mereka akan bertambah, bila mereka mengetahui prinsip-prinsip akuntansi. Setiap orang yang terjun dal;am kegiatan perusahaan dari pekerja yang paling rendah sampai pada manajemen dan pemilik, selalu berhubungan dengan akuntansi. Makin tinggi tingkat wewenang dan tanggungjawab seseorang dalam struktur organisasi perusahaan, makin banyak konsep-konsep dan istilah-istilah akuntansi yang perlu diketahui.
Pihak-pihak yang tidak berkencimpung dalam dunia udaha juga menggunakan informasi akuntansi. Oleh karena itu, mereka perlu mengetahui prinsip dan istilah-istilah akuntansi. Misalnya, seorang insinyur yang diberi tugas memilih teknik produksi yang paling baik, akan memerlukan informasi tentang biaya berbagai factor yang menentukan. Ahli hukum menggunakan informasi akuntansi dalam hal pajak dan tuntutan-tuntutan hukum yang berhubungan dengan hak milik harta dan pemutusan kontrak. Badan-badan pemerintah menggantungkan pada informasi akuntansi dalam hal menilai efesiensi kegiatan yang dilaksanakan dan kewajaran rencana-rencana yang diusulkan.
Pada akhirnya, semua orang akan berhubungan dengan transaksi usaha sehingga harus memperhatikan aspek keuangan yang terdapat dalam dirinya sendiri dan mungkin juga aspek keuangan dan pihak lain. Akuntansi memegang peranan penting dalam masyarakat modern, sehingga secara lebih luas dapat dikatakan bahwa semua warga masyarakat dipengaruhi oleh akuntansi. Makin dekat hubungannya dengan kegiatan yang bersifat keuangan, makin besar kebutuhan untuk mengerti konsep dan istilah akuntansi.


Pekerjaan Akuntansi

Secara garis besar akuntan dapat digolongkan menjadi : (1) akuntan publik (public accountan);(2) akuntan manajemen (management accountant); (3) akuntan pemerintah (government accountans); dan (4) akuntan pendidik. Akuntan public atau kadang disebut akuntan ekstern (external axxountant) adalah akuntan independent yang memberikan jasa-jasanya atas dasar pembayaran tertentu. Mereka bekerja secara bebas, pada umumnya mendirikan suatu kantor akuntan. Termasuk dalam kategori akuntan public adalah akuntan yang bekerja pada kantor tadi. Untuk dapat berpraktek sebagai akuntan public dan mendirikan kantor akuntan, seorang harus memperoleh izin dari Departmenet Keuangan. Seoranmg akuntan publik dapat memberikan: (1) Jasa pemeriksaan (audit; (2) jasa perpajakan (tax servce); (3) jasa konsultasi manajemen (management advisory service); dan (4) jasa akuntasi (accounting service).
Akuntan manajement atau disebut juga akuntan intern (internal accountants) adalah akuntan yang bekerja dalam suatu perusahaan atau organisasi. Jabatan yang dapat diduduki mulai dari staff biasa sampai dengan kepala bagian akuntansi, controller atau direktur keuangan. Tugas yang dikerjakan dapat berupa: (1) penyusunan system akuntansi; (2) penyusunan laporanakuntansi kepada pihak-pihak di luar perusahaan; (3) penyusunan laporan akuntansi kepada manajemen; (4) Penyusunan anggaran; (5) Menangani masalah perpajakan, dan (6) melakukan pemeriksaan intern.
Akuntan pemerintah adalah akuntan yang bekerja pada badan-badan Pemerintah, seperti di department-department, Badan Pengawas Keuangan dan pembangunan (BPKD), Badan Pemerintah Keuangan (BEPEKA), Direktoral Jendral Pajak dan lain-lain. Disamping tiga golongan akuntan tersebut diatas, terdapat akuntan yang bekerja sebagai pendidik. Akuntan pendidik terutama bertugas dalam pendidikan akuntansi, yaitu mengajar, menyusun kurikulum pendidikan akuntansi dan melakukan penelitian di bidang akuntansi.


Bidang Akuntansi

Seperti halnya bidang-bidang kegiatan yang lain, akuntansi juga mempunyai bidang-bidang khusus sebagai akibat dari perkembangan zaman. Kecendrungan untuk spesialisasi disebabkan oleh perkembangan perusahaan, timbulnya system perpajakan baru dan bertambahnya pengaturan-pengaturan oleh pemerintah terhadap kegiatan perusahaan. Faktor-faktor tersebut bersama-sama dengan kemajuan teknologi dan pertumbuhan ekonomi yang cepat telah mengharuskan akuntan memperoleh keahlian yang tinggi dalam spesialisasi tertentu.
akuntansi keuangan (financial accounting). Bidang ini berkaitan dengan akuntansi untuk suatu unit ekonomi secara keseluruhan. Ia berhubungan dengan pelaporan keuangan untuk pihak-pihak di luar perusahaan. Oleh karena pihak-pihak di luar perusahaan yang mempunyai kepentingan banyak macam ragamnya, maka laporan yang dihasilkan bersifat serba guna (general purpose). Hal yang penting untuk diperhatikan dalam penyusunan laporan keuangan untuk pihak-pihak ini adalah aturan-aturan yang telah disetujui bersama. Aturan-aturan itu disebut “prinsip-prinsiup akuntansi”. Adalah merupakan kewajiban bagi perusahaan untuk mengikuti prinsip-prinsip tersebut dalam menyusun laporan mengenai posisi keuangan dan hasil usaha perusahaan kepada pihak-pihak di luar perusahaan.
Akuntansi Pemeriksaan (Auditing). Bidang ini berhubungan dengan pemeriksaan secara bebas terhadap laporan yang dihasilkan oleh akuntansi keuangan. Walaupun tujuan utama dari dilakukannya pemeriksaan adalah agar informasi akuntansi yang disajikan dapat lebih dipercara, namun terdapat tujuan-tujuan lain yang dapat dicakup. Misalnya, memastikan ketaatan terhadap kebijakan, prosedur atau peraturan serta menilai efesiensi dan efektifitas suatu kegiatan. Konsep yang mendasari akuntansi pemeriksaan adalah obyektifitas dan indenfedensi dari pemeriksa. Disamping itu, kerahasiaan serta pengumpulan bukti-bukti yang cukup dan relevan juga merupakan konsep dasar yang dianut dalam pemeriksaan. Pengumpulan bukti-bukti pemeriksaan yang cukup dan relevan tadi dilakukan melalui pengujian terhadap catatan-catatan akuntansi dan prosedur pemeriksaan lainnya.
Dalam melakukan pemeriksaan akuntan tunduk pada norma-norma pemeriksaan akuntansimewrupakan jasa utama yang diberikan oleh akuntansi publik. Tetapi disamping akuntan publik, hamper semua perusahaan besar juga mempekerjakan pegawai yang berfungsi sebagai pemeriksa intern (internal auditor). Salah satu tugas utama dalam pemeriksa intern adalah menentukan sampai sejauh mana tiap-tiap bagian dalam perusahaan telah mematuhi kebijakan dan prosedur yang ditetapkan oleh manajemen perusahaan.
AKUNTANSI Manajemen (Management Accounting). Titik sentral dalam akuntansi manajement adalah informasi untuk manajemen perusahaan. Beberapa kegunaan dari akuntansi manajemen adalah mengendalikan kegiatan perusahaan, memonitor arus kas dan menilai alternatif dalam pengambilan keputusan.. Kegunaan akuntansi manajemen dalam pengambilan keputusan dapat dilihat, misalnya, dalam hal penetapan harga jual, metode produksi, investasi dan pembelanjaan. Dalam menghasilkan informasi yang diperlukan, akuntansimanajemen tidak membatasi diri  pada data historis saja. Ada kalanyta digunakan data yang baru terjadi dan bahkan data taksiran di masa dating. Disamping itu, akuntansi manajemen dalam memecahkan masalah-masalahnya kadang memerlukan bantuan disiplin ilmu yang lain, misalnya : teori organisasi, ilmu prilaku, (behavioral Sciences) dan teori informasi.
            Dalam tahun-tahun akhir ini, akuntan public telah menyadari bahwa keahlian dan pengalaman yang mereka miliki cukup dapat digunakan untuk memberikan nasehat dalam bidang kebijakan dan administrasi kepada manajemen perusahaan. Bidang khusus yang ber kembang cepat ini sering disebut jasa konsultasi manajemen (management advisory service) atau bantuan informasi (administrative service).
Akuntansi Biaya (Cost Accounting).Bidang ini menekankan pada penetapan dan control atas biaya. Ia terutama berhubungan dengan biaya produksi suatu barang, tetapi perhatian yang makin meningkatkan mulai diberikan atas biaya distribusi. Fungsi utama akuntansi biaya adalah mengumpulkan dan menganalisa data mengenai biaya, baik biaya yang telah maupun biaya yang akan terjadi. Informasi yang dihasilkan berguna bagi manajemen sebagai alat control atas kegiatan yang telah dilakukan dan bermanfaat untuk membuat rencana dimasa mendatang.
Akuntansi Perpajakan (Tax Accounting). Laporan akuntansi yang digunakan untuk tujuan perpajakan berbeda dengan laporan untuk tujuan lain. Hal ini disebabkan oleh berbedanya konsep tentang transaksi dan kejadian keuangan, metode pengukuran dan cara pelaporan. Untuk tujuan pajak, konsep tentang transaksi dan kejadian keuangan serta bagaimana mengukur dan melaporkan ditetapkan oleh undang-undang. Oleh karena setiap perusahaan akan selalu berusaha dengan masalah perpajakan, maka seorang akuntan perlu mengetahui konsep, metode dan cara pelaporan untuk perpajakan tersebut. Disamping itu, peraturan poerpajakan mempunyai pengaruh yang menghadap masalah pajak, 0akuntan dapat berperan dalam hal perencanaan pajak (tax planning) pelaksanaan administrasi perpajakan (misalnya mengisi). Surat pemberitahuan Tahunan (SPT), atau mewakili perusahaan dihadapan kantor pajak. Tugas akuntan dalam perencanaan pajak diantaranya adalah member nasehat tentang bagaimana meminimalisir pengaruh pajak, apabila secara hukum dimungkinkan. Nasehat-nasehat tersebut diantaranya adalah pemilihan bentuk badan usaha, metode akuntansi yang diterapkan dan cara menangani suatu transaksi.
Sistem Informasi (information System). Bidang ini menyediakan informasi keuangan maupun non keuangan yang diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan organisasi secara efektif. Melalui system ini diproses informasi yang diperlukan untuk menyusun laporan kepada pemegang saham, kreditur, badan-badan Pemerintah, pimpinan perusahaan, pegawai dan pihak-pihak lain. Sistem yang dirancang dengan baik akan memungkinkan pimpinan perusahaan mengidentifikasikan masalah dan menelaahnya sehingga masalah tersebut dapat ditangani. Beberapa aspek dari suatu system adalah bahwa ia hanya dapat menghasilkan informasi pada waktu yang tepat, dalam bentuk yang bermanfaat dan pada tingkat akurasi yang wajar. Perlu diterapkan pengendalian dalam system sehingga dapat menghasilkan informasi yang dapat dipercaya pada tingkat biaya yang layak. Bidang ini berhubungan dengan perencanaan serta pelaksanaan prosedur pengumpulan dan pelaporan dan keuangan maupun non keuangan. Sistem yang dirancang haruslah menyediakan cara untuk melindungi kekayaan perusahaan sedemikian rupa sehingga terdapat adanya “pengendalian intern” dan sedapat mungkin menciptakan arus laporan yang efesien dan berguna bagi pihak-pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan. Ia juga harus menmgetahui tentang penggunaan dan kegunaan dari beberapa peralatan prmrosesan data (data processing equipment). Tugas seorang akuntan dalam bidang ini dapat meliputi perancangan, pelaksanaan dan evaluasi suatu system dalam perusahaan.
Peranggaran (Budgeting). Bidang ini berhubungan dengan penyusunan rencana keuangan mengenai kegiatan perusahaan untuk jangka waktu tertentu dimasa dating serta analisa dan pengontrolannya. Anggaran adalah sarana untuk menjabarkan tujuan perusahaan. Ia berisi rencana kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan dimasa datang serta nilai uang yang terlibat didalamnya. Apabila rencana ini dibandingkan dengan realisasinya, maka ia dapat merupakan alat control di dalam perusahaan.
Akuntansi Pemerintahan (Govermental Accounting).Bidang ini mengkhususkan diri dalam pencatatan dan pelaporan transaksi-transaksi yang terjadi di badan pemerintahan. Ia menyediakan laporan akuntansi tentang aspek kepengurusan (business aspect) dari administrasi keuangan Negara. Disamping itu, bidang-bidang ini mencakupi pengendalian atas pengeluaran melalui anggaran Negara. Termasuk di dalamnya adalah kesesuaian dengan ketentuan undang-undang yang berlaku.


Pembukuan dan Akuntansi

Ada sedikit kekaburan antara pembukuan (book keeping) dan akuntansi. Hal ini disebabkan oleh kenyataan bahwa keduanya saling berhubungan dan tidak ada pemisahan yang tegas dan diterima secara umum. Pada umumnya pembukuan adalah pencatatan data perusahaan dengan suatu cara tertentu. Seorang pemegang buku mungkin bertanggung jawab atas semua pencatatan dalam perusahaan atau hanya sebagaian kecil saja dari kegiatan pencatatan dalam perusahaan tersebut (misalnya mencatat keluar masuknya barang dalam kartu stok). Sebagaian besar pekerjaan yang dilakukan oleh seorang pemegang buku bersifat teknis pelaksanaan.
Akuntansi, terutama berhubungan dengan perancangan system pengecatan, penyusunan laporan berdasarkan data yang telah dicatat dan penafsiran atas laporan-laporan tersebut. Akuntansi biasanya memimpin dan mengawasi pekerjaan seorang pemegang buku. Makin besar perusahaan, makin banyak pula tingkat-tingkat pembagian tanggung jawab dan wewenang yang terdapat dalam perusahaan tersebut. Pekerjaan akuntan pada tingkat permulaan mungkin termasuk pekerjaan pembukuan. Dalam setiap keadaan, akuntan harus mempunyai pengetahuan yang lebih banyak, baik pengetahuan mengenai konsep-konsep akuntansi mamupun kemampuan analitisnya dibandingkan dengan seorang pemegang buku.


1 comment:

  1. terima kasi banyak ya min. artikel ini sangat berguna dan berfungsi bagi orang orang yang belum mengerti seperti saya , teruslah berkarya ya min ^^ semoga anda sukses dan sehat selalu ya min
    jangan lupa juga kunjungi website saya di :
    bandarq terpercaya

    terima kasih salam hormat

    ReplyDelete